Apa yang akan tergambar ketika kalian mendengar kata "Kerajaan"? Mungkin kebanyakan orang bakal membayangkan tentang kisah cinta seorang puteri cantik dan pangeran tampan, perjuangan seorang raja perkasa dalam mempertahankan rakyatnya, ataupun rivalitas antar dua kubu yang saling coba menaklukkan.
Ya, ada banyak sekali
kisah-kisah semacam itu dalam "Dongeng Kerajaan Zaman Dahulu", dan
tentunya sangat menyenangkan untuk didengar, khususnya oleh anak-anak. Namun,
pada akhirnya semua kisah itu tak lebih berstatus sebagai cerita yang sifatnya
fiktif. Faktanya, daripada scene menyenangkan, ada lebih
banyak kejadian mengerikan, brutal, dan tak manusiawi tentang kisah-kisah
kerajaan yang meneror dunia. Baik itu pada Zaman Kegelapan, Era Kolonisasi,
hingga Abad Modern. Berikut adalah daftar sepuluh kerajaan terkejam dalam
sejarah yang pernah meneror dunia.
5. Imperium Prancis (1534-1980).
Menara Eifel, pianis
sekelas Chopin, dan Universitas Sorbonne, Prancis adalah negerinya para seniman
dan cendekia. Tetapi sebagai bangsa yang berabad-abad menjadi rival ketat
Inggris, Prancis juga memiliki lusinan sejarah berdarah.
Imperium Prancis
menyebabkan lebih dari 10 juta kematian di Afrika, Eropa, Amerika, dan Asia.
Salah satu insiden terburuk terjadi pada Koloni Haiti, saat Prancis berada di
bawah kepemimpinan Napoleon Bonaparte. Para budak yang kelaparan dipaksa untuk
memproduksi gula, sementara mulut mereka ditutupi dengan kaleng supaya tidak
memakan tebu yang mereka panen. Mereka yang membangkang akan dipanggang di atas
tungku batu, atau dicekoki mesiu, sebelum kemudian diledakkan hingga tubuhnya
hancur berkeping-keping. Beberapa lainnya akan dimasukkan dalam amfiteater
untuk dijadikan makanan anjing. Aksi tersebut akan dipertontonkan pada
budak-budak lain untuk menakuti mereka agar tidak memberontak.
4. Bangsa Mongol (1206-1368).
Mongolia adalah salah
satu negara stepa yang terletak di Asia Timur. Seperti kebanyakan “Negara Dunia
Ketiga”, negara yang jadi habitat kucing Pallas ini tidak terlalu populer di
mata dunia. Namun demikian, sejarah dari bangsa ini jauh lebih besar di masa
lalu.
Bangsa Mongol
(Mongolia) pada awalnya hanyalah komunitas yang tersusun dalam banyak suku
nomaden. Sebelum kemudian Temüjin, atau lebih dikenal sebagai Genghis Khan,
mempersatukan suku-suku nomaden tersebut menjadi sebuah pasukan tempur. Yang
kemudian dengan cepat bisa menaklukkan banyak wilayah dari dataran Asia hingga
kerajaan-kerajaan Eropa.
Semenjak dipersatukan
oleh Genghis Khan, bangsa Mongol telah membantai sekitar 11% populasi dunia,
atau kurang-lebih 40 juta jiwa, dan membangun imperium seluas seperempat
permukaan Bumi dari tanah jarahan bangsa-bangsa yang diinvasinya. Hal ini bisa
terjadi karena kemampuan bangsa Mongol dalam melakukan serangan cepat memang
sangat efektif. Begitu juga kebrutalannya. Benteng sebesar Samarkand bisa
dihancurkan hanya dalam 5 hari. Mereka membunuh dari warga sipil, termasuk
wanita, manula, anak-anak, bahkan bayi yang belum lahir.
Saat bangsa Mongol
menyerang Imperium Khwarezmia di Persia, mereka mencucurkan lelehan perak di
mata orang-orang Khwarzimi yang melawan. Mereka juga bahkan menciptakan senjata
biologis, seperti Black Death saat menginvasi Kaffa. Pasukan Mongol melemparkan
mayat-mayat korbannya dengan ketapel melewati dinding kota, yang kemudian
menyebarkan wabah hingga menyebabkan populasinya (Kaffa) tewas berbagai
penyakit kulit.
3. NAZI Jerman (1933-1945).
Tidak ada yang akan
melupakan seberapa besar peran Jerman dalam mengembangkan perindustrian dunia.
Penemuan seperti sepeda, hingga mobil, dan tank modern dibuat oleh para
insinyur Jerman. Termasuk juga alat pencetak modern (printer) yang kita
gunakan untuk membuat hard copy skripsi di ini. Namun di balik lusinan
pencapaian tersebut tidak bisa disangkal bahwa negara kelahiran Mercedes Benz
ini juga punya andil besar terhadap tewasnya jutaan nyawa pada masa Perang
Dunia.
Di bawah kekuasaan
Partai NAZI Adolf Hitler, Jerman adalah sebuah negara fasis totaliter yang
sangat dibenci dan membenci dunia. Nazi Jerman dikenal dengan sifat rasis dan
apartheidnya yang menganggap bangsa mereka lebih unggul dari bangsa lain.
Rasisme ini juga dipraktekkan secara kejam pada bangsa Yahudi. Diperkirakan
sekitar 6-17 juta bangsa Yahudi tewas (bahkan warga Jerman sendiri) dibunuh
secara sistematis pada periode 1941-1945. Eksterminasi ini dikenal luas sebagai
“Holocaust”.
Sekitar 20.000 kamp
konsentrasi dibangun khusus untuk memenjarakan bangsa Yahudi, termasuk tentara
Sekutu, dan para pengkhianat. Kamp Konsentrasi Auschwitz di Polandia akan
mengeksekusi setidaknya 6.000 tahanan per hari dengan gas beracun, Zyklon B
sejak 1941 hingga Januari 1945. Rambut dan tampalan gigi emas par korban pun
akan dicabut setelahnya oleh para sipir. Rambut-rambut tersebut akan digunakan
sebagai bahan untuk membuat tali tambang, sementara tampalan gigi emas disetor
ke rekening bank pegawai SS.
Ilmuwan NAZI juga
banyak melakukan ekperimen dengan subyek manusia. Tahanan akan ditenggelamkan
dalam air dingin selama 5 jam hingga membeku lalu dicoba dihidupkan kembali.
Ada yang disuntik dengan virus tuberkolosis atau malaria untuk percobaan
senjata biologi dan pembuatan anti-virus. Bahkan ada juga yang menjalani
transplantasi saraf atau anggota tubuh tanpa anestesis. Salah satu perwira SS
Josef Mengele adalah salah satu ilmuwan paling kejam yang pernah melakukan
berbagai eksperimen tak manusiawi tersebut.
2. Uni Soviet (1922-1989).
Komunisme telah dicap
sebagai ideologi berbahaya oleh kubu Barat, bahkan sejak belum dikenalkan pada
dunia. Perspektif ini tentunya tak lepas dari sejarah Revolusi Bolshevik yang
memaksakan terbentuknya negara sosialis yang menjunjung tinggi kebebasan kaum
proletariat dan membenci aristokrat. Hingga akhirnya lahirlah Uni Soviet di
atas padang salju berlumuran darah.
Terbentang dari Rusia,
dataran Eropa Timur, hingga negeri-negeri kecil di Asia Tengah, Uni Soviet
adalah negara ber-paham Komunisme pertama dunia. Perlu usaha keras dan tanpa
henti bagi Vladimir Lenin dan pengikutnya sebelum bisa menggulingkan kaisar,
dan membentuk negara tanpa kesewenang-wenangan tuan tanah, yaitu raja. Paling
tidak itulah rencana awalnya, sebelum kemudian Leon Trotsky, yang merupakan
calon terkuat pengganti Lenin, disingkirkan oleh Joseph Stalin. Utopia Soviet
sebagai “Negeri Adil” pun sirna begitu saja.
Di bawah Stalin,
setidaknya Soviet telah membunuh sekitar 20 juta jiwa manusia. Baik dari luar
maupun warga Soviet sendiri, semuanya dicap sebagai musuh Sosialisme. Jutaan
tahanan dikirim ke Gulag (kamp kerja paksa) dan dipaksa bekerja di
pertambangan, tanpa makanan atau istirahat yang layak. Bagi yang diantar ke
Siberia juga harus bertahan dikepung oleh suhu dingin di bawah minus.
Gulag adalah tempat
paling mengerikan yang tak akan ingin dikunjungi siapa pun. Banyak tahanan yang
dieksekusi secara semena-mena saat melawan, ketika tidak mencapai kuota kerja,
atau saat para sipir sedang bosan, mereka akan menembak tahanan untuk menghibur
diri. Stalin juga mengontrol rakyatnya dengan teror Secret Police. Siapa pun
yang mencoba berkhianat pada negara, atau mengkritisi pemerintah, akan diculik,
diintrogasi secara brutal, dikirim ke Gulag, atau langsung dieksekusi secara diam-diam.
Keberadaan mereka yang dieksekusi pun juga akan dilenyapkan seutuhnya. Catatan
sipil, kartu tanda penduduk, dan informasi apa pun tentang mereka akan dihapus
secara keseluruhan, seolah tidak pernah wujud sama sekali.
Praktik teror semacam
ini pun dibarengi dengan propaganda hitam, di mana Stalin menanamkan kebencian
rakyatnya terhadap Barat (khususnya Amerika dan Inggris), sementara
memperlihatkan citra baiknya, atau disebut Cult of Personality.
Awal dari dendam kesumat Ukraina terhadap Rusia dikatakan berawal dari Stalin
yang pada awal masa pemerintahan merampas tanah dan ladang serta membunuh
jutaan rakyat Ukraina saat Krisis Holodomor. Setidaknya 8 juta rakyat Ukraina
tewas karena kelaparan.
1. Imperium Inggris (1783-1997).
Inggris adalah salah
satu negara yang paling berpengaruh di dunia. Selain di segi politik, ekonomi
dan militer, bahasanya pun digunakan sebagai media komunikasi dunia. Secantik
bahasanya, orang-orang Inggris juga dikenal luas dengan sifat sopan dan
bermartabat mereka. Sebagaimana yang tergambar pada kata gentleman dan lady.
Namun demikian, sebagai negara dengan pengaruh besar, Inggris juga memiliki
sejarah yang sangat masif.
Di masa persaingan
kolonial Imperium Inggris, tercatat telah mengakibatkan kematian lebih dari 150
juta jiwa di sepanjang daratan Asia, Afrika, dan Eropa. India merupakan salah
satu korban terparahnya. Sekitar 29 juta rakyat India tewas kelaparan karena
ladang beras dan gandum mereka dimonopoli oleh Inggris. Rakyat India dipaksa
untuk membayar pajak tinggi untuk ladang mereka, yang kemudian membuat banyak
petani bangkrut hingga berakhir menyerahkan tanahnya. Tanpa makanan dan uang,
rakyat India banyak yang terpaksa memakan rumput dan daging manusia untuk
bertahan hidup.
Inggris juga
menggunakan metode kamp konsentrasi untuk memusnahkan 10% populasi suku Boer
saat melakukan ekspansi ke Afrika Selatan. 22.000 anak-anak tewas di kamp
konsentrasi karena kelaparan atau dipukuli hingga mati. Pembantaian terkeji
mereka namun terjadi pada 1800-an, saat Inggris melenyapkan suku asli Tasmania
dari Australia. Penjajahan Inggris juga menyebabkan banyak penderitaan terhadap
bangsa-bangsa di Asia, khususnya yang ada di Asia, Afrika, Australia, dan
Amerika Utara.
Nah, itulah daftar
sepuluh kerjaan teroris yang pernah wujud dalam sejarah dunia. Beberapa Artis dunia tahu tentang kerajaan tersebut termasuk Cinta Laura, Alif Joerg, dan beberapa hewan yang pernah hidup di masa itu seperti kelelawar Mengerikan
tidak? Kalau di era ini kira-kira negara mana saja yang jadi teroris dunia?
Komentar
Posting Komentar